Pada tanggal 10 November 2020 tepat dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Nusantara PGRI Kediri melakukan ziarah kubur ke Taman Makam Pahlawan Joyoboyo yang berada di Jl. Brawijaya Kota Kediri. Tradisi ziarah kubur menurut adat Jawa sendiri merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada orang yang sudah meninggal dengan cara berdoa di dekat makam orang yang telah meninggal tersebut, di Jawa ziarah kubur telah terjadi sejak lama saat Islam berkembang di nusantara, para Wali khususnya Walisongo adalah orang yang pertama mengembangkan tradisi nyekar atau tradisi ziarah kubur. Mahasiswa melakukan ziarah kubur ke TMP Joyoboyo sebagai bentuk dari penghormatan kepada para pahlawan pejuang bangsa yang telah bekerja keras dengan jiwa dan raga mereka merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Ziarah kubur yang dilakukan oleh mahasiswa program merupakan salah satu bentuk apresiasi dari kaum-kaum muda Bangsa Indonesia kepada para pahlawan sebagai garda terdepan pemersatu bangsa. Ingat kata-kata Bung Karno saat melakukan pidato “Berikan aku 100 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. Pernyataan ini menegaskan betapa berpengaruhnya pemuda bagi kemajuan dan keberlangsungan suatu bangsa. Di tangan pemuda masa depan bangsa dipertaruhkan, sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar Bangsa Indonesia di masa mendatang harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki modal dasar yang membuat ia mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas sosial). Pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangat penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Saat era globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh terhadap suatu bangsa, baik dalam lingkup ilmu pengetahuan, etika, para mahasiswa yang akan merubah status suatu bangsa, karena mahasiswa merupakan sosok insan akedemis yang sedang menjalankan aktivitas pendidikan yang paling tinggi. Jika moral mahasiswa buruk maka nama bangsa juga akan ikut tercemar, jika cara berfikir mahasiswa kearah yang positif maka Indonesia akan lebih mudah untuk menemukan penemuan-penemuan baru yang akan mencuitkan nama Indonesia di belahan dunia maka mahasiswa harus bisa membawa NKRI kedalam paerubahan yang lebih baik.
Peranan sosok generasi muda adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan melupakan nilai –nilai Pancasila yang notabenya menjadi ideologi dan jati diri Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berpikir rasional, demokrasi, dan kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di NKRI. Ini merupakan salah satu tugas yang diemban mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang menjadi salah satu agent of change dalam dunia pendidikan terutama mata pelajaran PPKn merupakan tombak pertama dalam membangun dan memperkokoh nilai ideologi Pancasila.
Semangat mahasiswa, mahasiswa bisa!
Penulis: Fitriana
Editor: Irawan

Leave a Comment

9 + twelve =